"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
38Please respect copyright.PENANAl1lnf2zHle
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
38Please respect copyright.PENANACwnVOkXcjN
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
38Please respect copyright.PENANAcIkZKlgmEH
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
38Please respect copyright.PENANABUCvtiUP2T
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
38Please respect copyright.PENANALlLxfHcn6X
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
38Please respect copyright.PENANA4W9riI91cC
Rena.
38Please respect copyright.PENANAeB3OuwNQ7o
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
38Please respect copyright.PENANAtGQukfyC6P
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
38Please respect copyright.PENANAk8c5Qo71P4
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
38Please respect copyright.PENANAsuzhmr7fIm
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
38Please respect copyright.PENANA6dxR2t346d
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
38Please respect copyright.PENANA9hMPsQtmCm
Jantungku berdebar kencang.
38Please respect copyright.PENANAAw709LMglC
Saya segera mengetik balasan.
38Please respect copyright.PENANAIijq8EP59K
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
38Please respect copyright.PENANAlivW2oF2Sp
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
38Please respect copyright.PENANAiB40HPDFUz
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
38Please respect copyright.PENANAKztiBGtTj3
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
38Please respect copyright.PENANAM3ovtLD9ml
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
38Please respect copyright.PENANAm5sEDvefyo
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
38Please respect copyright.PENANAzNXYnB4J9d
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
38Please respect copyright.PENANAeHf9ioKT5a
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
38Please respect copyright.PENANALv3BRWHqmS
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
38Please respect copyright.PENANAWOWhtLhYI1
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
38Please respect copyright.PENANAUznnJisaTB
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
38Please respect copyright.PENANAv4uIzRgT1S
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
38Please respect copyright.PENANAZ7epDCrb6P
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
38Please respect copyright.PENANAZOppAh6yHL
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
38Please respect copyright.PENANAETd9IIVEfv
Aku: "Ya. Aku tahu."
38Please respect copyright.PENANA6OoYNFElj4
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
38Please respect copyright.PENANAOPpMkJ4ALn
Belum terkirim...
38Please respect copyright.PENANA0jY96ZPl4X
38Please respect copyright.PENANA05ZrxPvmE2
38Please respect copyright.PENANAQeOL0KP92Z