Aku mengenal seks pada usia 18 tahun ketika masih SMA. Waktu itu, karena niatku yang ingin melanjutkan sekolah di Jakarta, aku dititipkan pada keluarga teman baik ayahku, seorang pensiunan perwira ABRI berpangkat Brigjen. Om Toto, begitu aku memanggilnya, adalah seorang purnawirawan ABRI yang cukup berpengaruh, kini ia mengelola perusahaan sendiri yang lumayan besar. Anak-anak mereka, Halmi dan Julia yang seusiaku kini ada di Amerika sejak mereka masih berumur 12 tahun. Sedangkan yang sulung, Sonny kuliah di Jogja. Istri Om Toto sendiri adalah seorang pengusaha sukses di bidang export garmen, aku memanggilnya Tante Sofi, wanita berwajah manis berumur 43 tahun dengan perawakan yang bongsor dan seksi khas ibu-ibu istri pejabat. Sejak tinggal di rumah megah itu aku seringkali ditugasi mengantar Tante Sofi, meski ada dua sopir pribadi tapi Tante Sofi lebih senang kalau aku yang mengemudikan mobilnya. Lebih aman, katanya sekali waktu.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizT1rl94XH
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwtCHfYdxQ
Meski keluarga Om Toto kaya raya, tampaknya hubungan antara dia dan istrinya tak begitu harmonis. Aku sering mendengar pertengkaran-pertengkaran diantara mereka di dalam kamar tidur Om Toto, seringkali saat aku menonton televisi terdengar teriakan mereka dari ruang tengah. Sedikitpun aku tak mau peduli atas hal itu, toh ini bukan urusanku, lagi pula aku kan bukan anggota keluarga mereka. Biasanya mereka bertengkar malam hari saat keduanya sama-sama baru pulang kerja. Belakangan bahkan terdengar kabar kalau Om Toto punya beberapa wanita simpanan. "Ah untuk apa memikirkannya" benakku.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNGGOHd9rG
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQvKiwSwAa
Suatu hari di bulan Oktober, Bi Surti, Siti (para pembantu), Mang Darja dan Om Edi (supir), pulang kampung mengambil jatah liburan mereka bersamaan saat Lebaran. Sementara Om Toto dan Sonny pergi berlibur ke Amrik sambil menjenguk kedua anaknya di sana. Tante Sofi masih sibuk menangani bisnisnya yang sedang naik daun, ia lebih sering tidak pulang, hingga di rumah itu tinggal aku sendiri. Perasaanku begitu merdeka, tak ada yang mengawasi atau melarangku untuk berbuat apa saja di rumah besar dan mewah itu. Mereka memintaku menunda jadwal pulang kampung yang sudah jauh hari kurencanakan, aku mengiyakan saja, toh mereka semua baik dan ramah padaku.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4bKPP8Ynr
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN678JVkm80
Malamnya aku duduk di depan televisi, namun tak satupun acara TV itu menarik perhatianku. Aku termenung sejenak memikirkan apa yang akan kuperbuat, sudah tiga hari tiga malam sejak keberangkatan Om Toto, Tante Sofi tak tampak pulang ke rumah. Maklumlah bisnisnya level tingkat internasional, jadi tak heran kalau mungkin saja hari ini ia ada di Hongkong, Singapore atau di mana saja. Saat sedang melamun aku melirik ke arah lemari besar di samping pesawat TV layar super lebar itu. Mataku tertuju pada rak piringan VCD yang ada di sana. Segera kubuka sambil memilih film-film bagus. Namun yang paling membuat aku menelan ludah adalah sebuah flm dengan cover depan wanita telanjang. Tak kulihat pasti judulnya namun langsung kupasang dan.., "wow!" batinku kegirangan begitu melihat adegannya yang wah. Seorang lelaki berwajah hispanik sedang menggauli dua perempuan sekaligus dengan beragam gaya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKe0iNtQpQ
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3HZDbqWUm
Sesaat kemudian aku sudah larut dalam film itu. Penisku sudah sejak tadi mengeras seperti batu, malah saking kerasnya terasa sakit, aku sejenak melepas celana panjang dan celana dalam yang kukenakan dan menggantinya dengan celana pendek yang longgar tanpa CD. Aku duduk di sofa panjang depan TV dan kembali menikmati adegan demi adegan yang semakin membuatku gila. Malah tanganku sendiri meremas-remas batang kemaluanku yang semakin tegang dan keras. Tampak p***s besarku sampai menyembul ke atas melewati pinggang celana pendek yang kupakai. Cairan kentalpun sudah terasa mengalir dari sana.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NgN5QPhHd
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGSpKIQOfH
Tapi belum lagi lima belas menit, karena terlalu asyik aku sampai tak menyangka Tante Sofi sudah berada di luar ruang depan sambil menekan bel. Ah, aku lupa menutup pintu gerbang depan hingga Tante Sofi bisa sampai di situ tanpa sepengetahuanku, untung pintu depan terkunci. Aku masih punya kesempatan mematikan power off VCD Player itu, dan tentunya sedikit mengatur nafas yang masih tegang ini agar sedikit lega.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Vsd1EeTAl
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCK5r5OFOs
"Kamu belum tidur, Di?", sapanya begitu kubuka pintu depan.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqireXaU6LK
"Belum, tante", hidungku mencium bau khas parfum Tante Sofi yang elegan.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1wkiV5UKW
"Udah makan?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1Qqp71VBp
"Hmm.., belum sih, tante sudah makan?", aku mencoba balik bertanya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaLKW5ZdpZ
"Belum juga tuh, tapi tante barusan dari rumah teman, trus di jalan baru mikirin makan, so tante pesan dua paket antaran di KFC, kamu mau?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflZANN0bvG
"Mau dong tante, tapi mana paketnya, belum datang kan?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmyjqEcBvO
"Tuh kan, kamu pasti lagi asyik di kamar makanya nggak dengerin kalau pengantar makanannya datang sedikit lebih awal dari tante".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgks2Fetv7
"oo", jawabku b**o.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfpe2BYTmX
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLW8b6bXCg
Tante Sofi berlalu masuk kamar, kuperhatikan ia dari belakang. Uhh, bodinya betul-betul bikin deg-degan, atau mungkin karena saya baru saja nonton BF yah?359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAtfU4TKxn
Ayo, kita makan..", ajaknya kemudian, tiba-tiba ia muncul dari kamarnya sudah berganti pakaian dengan sebuah daster putih longgar tanpa lengan dan berdada rendah.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7tX0QgURB
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MYU8mgMHE
"Ya ampun Tante Sofi", batinku berteriak tak percaya, baru kali ini aku memperhatikan wanita itu. Kulitnya putih bersih, dengan betis yang woow, berbulu menantang pastilah punya nafsu seksual yang liar, itu kata temanku yang pengalaman seksnya tinggi. Buah dadanya tampak menyembul di balik gaun itu, apalagi saat ia melangkah di sampingku, samar-samar dari sudut mataku terlihat BH-nya yang putih.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcifoOE4Itq
"Uh.., apa ini gara-gara film itu?", batinku lagi. Khayalku mulai kurang ajar, memasukkan bayangan Tante Sofi ke dalam adegan film tadi.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwC2zycqat
"Hmm..", Tak sadar mulutku mengeluarkan suara itu.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQspxCKLKhO
"Ada apa, Di?", Tante Sofi memandangku dengan alis berkerut.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOVm7Rao1Y
"Nngg.., nggak apa-apa tante..", Aku jadi sedikit gugup. Oh wajahnya, kenapa baru sekarang aku melihatnya begitu cantik?359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwelBrIfIs
"Eh.., kamu ngelamun yah, ngelamunin siapa sih? Pacar?", tanyanya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvEB58pgls
"Nggak ah tante", dadaku berdesir sesaat pandangan mataku tertuju pada belahan dadanya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91SQr71Rhm
"My god, gimana rasanya kalau tanganku sampai mendarat di permukaan buah dadanya, mengelus, merasakan kelembutan p******a itu, oohh", lamunan itu terus merayap.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9XFS7WAky
"Heh, ayo.., makanmu lho, Di".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQlIjtEDzG
"Ba.., bbaik tante", jelas sekali aku tampak gugup.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5wl2bFMTJ
"Nggak biasanya kamu kayak gini, Di. Mau cerita nggak sama tante".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVlQlZlfrh
My god, dia mau aku ceritakan apa yang aku lamunkan? Susumu tante, susumu!359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyFCEDFtRO
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3oty8lhmM
Pelan-pelan sambil terus melamun sesekali berbicara padanya, akhirnya makananku habis juga. Aku kembali ke kamar dan langsung menghempaskan badanku ke tempat tidur. Masih belum lepas juga bayangan tubuh Tante Sofi. "Gila! Gila! Kenapa perempuan paruh baya itu membuatku gila", pikirku tak habis habisnya. Umurnya terpaut sangat jauh denganku, aku baru 18 tahun.., dua puluh lima tahun dibawahnya. Ah, mengapa harus kupikirkan.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wtCkLlVBx
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzOoNMBoz3
Aku melangkah ke meja komputer di kamarku, mencoba melupakannya. Beberapa saat aku sudah tampak mulai tenang, perhatianku kini pada e-mail yang akan kukirim pada teman-teman netter. Aku memang hobi korespondensi via internet. Tapi mendadak pintu kamarku diketuk dari luar.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgq6ifiubA
"Di.., Didi.., ini Tante", terdengar suara tante seksi eh Sofi memanggil.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViZyVrGySv
"Ah..", aku beranjak bangun dari korsi itu dan membuka pintu, "Ada apa, tante?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KWEQ8iM7K
"Kamu bisa buatin tante kopi?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhrciuUijQ
"oo.., bisa tante".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnMEpcsGlt
"Tahu selera tante toh?359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GeD8FXzOm
"Iya tante, biasanya juga saya lihat Siti", jawabku singkat dan langsung menuju ke dapur.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZp9CMpZWl
"Tante tunggu di ruang tengah ya, Di".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyphIAXM02M
"Baik, tante".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE89HHVjISX
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeoGExwtkR
Gelas yang kupegang itu hampir saja jatuh saat kulihat apa yang sedang disaksikan Tante Sofi di layar TV. Pelan-pelan tanganku meletakkan gelas berisi kopi itu di sebuah meja kecil di samping Tante Sofi, lalu bersiap untuk pergi meninggalkannya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGnQILHEnk
"Didi.."359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GXRc2ZCPT
"Ya.., tante".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCOMcP5U8r
"Kamu kalau habis pasang film seperti ini lain kali masukin lagi ke tempatnya yah".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8GTR6LU2f
"mm.., ma.., ma.., maaf tante.." aku tergagap, apalagi melihat Tante Sofi yang berbicara tanpa melihat ke arahku. Benar-benar aku merasa seperti maling yang tertangkap basah.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmVVyeFwcS
"Di..", Tante Sofi memanggil, kali ini ia memandangi, aku menundukkan muka, tak kubayangkan lagi kemolekan tubuh istri Om Toto itu. Aku benar-benar takut.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFEcV1h5cP
"Tante nggak bermaksud marah lho, di..", byarr hatiku lega lagi.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8gUdvWPOF
"Sekarang kalau kamu mau nonton, ya sudah sama-sama aja di sini, toh sudah waktunya kamu belajar tentang ini, biar nggak kuper", ajaknya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVcE7yzQ8l
"Woow..", kepalaku secepat kilat kembali membayangkan tubuhnya. Aku duduk di sofa sebelah tempatnya. Mataku lebih sering melirik tubuh Tante Sofi daripada film itu.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKXGziqlA3
"Kamu kan sudah 18 tahun, Di. Ya nggak ada salahnya kalau nonton beginian. Lagipula tante kan nggak biasa lho nonton yang beginian sendiri..".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyLEemnmkl
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4Yfxr4WSz
Apa kalimat itu berarti undangan? Atau kupingku yang salah dengar? Oh my god Tante Sofi mengangkat sebelah tangannya dan menyandarkan lengannya di sofa itu. Dari celah gaun di bawah ketiaknya terlihat jelas bukit payudaranya yang masih berlapis BH. Ukurannya benar-benar membuatku menelan ludah. Posisi duduknya berubah, kakinya disilangkan hingga daster itu sedikit tersingkap. Woow, betis dengan bulu-bulu halus itu. Hmm, Wanita 40-an itu benar-benar menantang, wajah dan tubuhnya mirip sekali dengan pengusaha Dewi Motik, hanya Tante Sofi kelihatan sedikit lebih muda, bibirnya lebih s*****l dan hidungnya lebih mancung. Aku tak mengerti kenapa perempuan paruhbaya ini begitu tampak mempesona di mataku. Tapi mungkinkah..? Tidak, dia adalah istri Om Toto, orang yang belakangan ini sangat memperhatikanku. Aku di sini untuk belajar.., atas biaya mereka.., ah persetan!359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡervxOjqgNK
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4MLikUxrq
Tante Sofi mendadak mematikan VCD Player dan memindahkannya ke sebuah TV swasta.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiY1tKWxvK
"Lho.. kok?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYf2g8TpV1N
"Ah tante bosan ngeliatin itu terus, Di..".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigGUXGA2iP
"Tapi kan..".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJMQr9N5ws
"Sudah kalau mau kamu pasang aja sendiri di kamar..", wajahnya masih biasa saja.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oFzUwY9yo
"Eh, ngomong-ngomong, kamu sudah hampir setahun di sini yah?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbycqRWQaXi
"Iya tante..".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlF1Cxaxipc
"Sudah punya pacar?", ia beranjak meminum kopi yang kubuatkan untuknya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOWsHmmcO7
"Belum", mataku melirik ke arah belahan daster itu, tampaknya ada celah yang cukup untuk melihat p******a besarnya. Tak sadar penisku mulai berdiri.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG427WfKy3m
"Kamu nggak nyari gitu?", ia mulai melirik sesekali ke arahku sambil tersenyum.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhfM4hKVN9
"Alamaak, senyumnya.., oh singkapan daster bagian bawah itu, uh Tante Sofi.., pahamu", teriak batinku saat tangannya tanpa sengaja menyingkap belahan gaun di bagian bawah itu. Sengaja atau tidak sih?359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHSUsbKXS5
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIx5S8Kjox
"Eeh Di.kamu ngeliatin apaan sih?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMLwOM1nsu
Blarr.., mungkin ia tahu kalau aku sedang berkonsentrasi memandang satu persatu bagian tubuhnya, "Nnggak kok tante nggak ngeliat apa-apa".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IaFnGNxoG
"Lho mata kamu kayaknya mandangin tante terus? Apa ada yang salah sama tante, Di?", ya ampun dia tahu kalau aku sedang asyik memandanginya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNG952XVtFu
"Eh.., mm.., anu tante.., aa.., aanu.., tante.., tante", kerongkonganku seperti tercekat.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9dayibtsm
"Anu apa.., ah kamu ini ada-ada saja, kenapa..", matanya semakin terarah pada selangkanganku, b*****t aku lupa pakai celana dalam. Pantas Tante Sofi tahu kalau penisku tegang.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpeda2ktam
"Ta.., ta.., tante cantik sekali..", aku tak dapat lagi mengontrol kata-kataku. Dan astaga, bukannya marah, Tante Sofi malah mendekati aku.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNuDjO4ssP
"Apa.., tante nggak salah dengar?", katanya setengah berbisik.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybH3tOvALV
"Bener kok tante..".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TMLdCdKSv
"Tante yang seumur ini kamu bilang cantik, ah bisa aja. Atau kamu mau sesuatu dari tante?" ia memegang pundakku, terasa begitu hangat dan duh gusti b*******a yang sejak tadi kuperhatihan itu kini hanya beberapa sentimeter saja dari wajahku. Apa aku akan dapat menyentuhnya, come on man! Dia istri Om Toto batinku berkata.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRKu5t791n
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZMTnllA53
Tangannya masih berada di pundakku sebelah kiri, aku masih tak bergeming. Tertunduk malu tanpa bisa mengendalikan pikiranku yang berkecamuk. Harum semerbak parfumnya semakin menggoda nafsuku untuk berbuat sesuatu. Kuberanikan mataku melirik lebih jelas ke arah belahan kain daster berbunga itu. Wow.., sepintas kulihat bukit di selangkangannya yang ahh, kembali aku menelan ludah.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1sE4d9C0mw
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNUPdz3gpF
"Kamu belum jawab pertanyaan tante lho, Di. Atau kamu mau tante jawab sendiri pertanyaan ini?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFm9jiRv3i
"Nggak kok tante, ss.., ss.., saya jujur kalau tante memang cantik, eh.., mm.., menarik".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJvmfUaquM
"Kamu belum pernah kenal cewek yah".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYfGppCSOx
"Belum, tante".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtxtAiF8LJ
"Kalau tante kasih pelajaran gimana?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoabFSZEYsB
Ini dia yang aku tunggu, ah persetan dia istri Om Toto. Anggap saja ini pembalasan Tante Sofi padanya. Dan juga.., oh aku ingin segera merasakan tubuh wanita.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJi3Rww0dU
"Maksud tante.., apa?", lanjutku bertanya, pandangan kami bertemu sejenak namun aku segera mengalihkan.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mRZVAmUhT
"Kamu kan belum pernah pacaran nih, gimana kalau kamu tante ajarin caranya nikmati wanita..".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ271EOUBk7M
"Ta.., tapi tante", aku masih ragu.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQPjNNNfAv
"Kamu takut sama Om Toto? Tenang.., yang ada di rumah ini cuman kita, lho".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjMak1zJUb
"This is excellent!", teriakku dalam hati. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Batinku terus berteriak tapi badanku seperti tak dapat kugerakkan.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2S8yUXKnV
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUKiLzzCmz
Beberapa saat kami berdua terdiam.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kab6yWCN4
"Coba sini tangan kamu", aku memberikan tanganku padanya, my goodness tangan lembut itu menyentuh telapak tanganku yang kasarnya minta ampun.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkhcRsRZVX
"Rupanya kamu memang belum pernah nyentuh perempuan, Di. Tante tahu kamu baru beranjak remaja dan tante ngerti tentang itu", Berkata begitu sambil mengelus punggung tanganku, aku merinding dibuatnya, sementara di bawah, penisku yang sejak tadi sudah tegang itu mulai mengeluarkan cairan hingga menampakkan titik basah tepat di permukaan celana pendek itu.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7N43qxMqY
"Tante ngerti kamu terangsang sama film itu. Tapi tante perhatiin belakangan ini kamu sering diam-diam memandangi tubuh tante, benar kan?", ia seperti menyergapku dalam sebuah perangkap, tangannya terus mengelus punggung telapak tanganku. Aku benar-benar merasa seperti maling yang tertangkap basah, tak sepatah kata lagi yang bisa kuucapkan.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNqB4m78ZV
"Kamu kepingin pegang d**a tante kan?".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDJhfy9ChY
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpHHsFWdl7
Daarr! Dadaku seperti pecah.., mukaku mulai memerah. Aku sampai lupa di bawah sana adik kecilku mulai melembek turun. Dengan segala sisa tenaga aku beranikan diri membalas pandangannya, memaksa diriku mengikuti senyum Tante Sofi.Dan.., astaga.., Tante Sofi menuntun telapak tanganku ke arah payudaranya yang menggelembung besar itu.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSE0BzH6G1l
"Ta.., ta.., tante.., oohh", suara itu keluar begitu saja, dan Tante Sofi hanya melihat tingkahku sambil tersenyum. Adikku bangun lagi dan langsung seperti ingin meloncat keluar dari celana dalamku. Istri Om Toto itu melotot ke arah selangkanganku.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnH6sCoexyf
"Waawww.., besar sekali punya kamu Di?", serunya lalu secepat kilat tangannya menggenggam kemaluanku kemudian mengelus-elusnya. Secara reflek tanganku yang tadinya malu-malu dan terlebih dulu berada di permukaan buah dadanya bergerak meremas dengan sangat kuat sampai menimbulkan desah dari mulutnya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMy4iJPALvy
"aahh.., mm remas sayang oohh".359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAvwSyD5T7
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEhsjrFaRz
Masih tak percaya akan semua itu, aku membalikkan badan ke arahnya dan mulai menggerakkan tangan kiriku. Aku semakin berani, kupandangi wajah istri Om Toto itu dengan seksama.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeCgrCGWyR
"Teruskan, Di.., buka baju tante", permpuan itu mengangguk pelan. Matanya berbinar saat melihat kemaluanku tersembul dari celah celana pendek itu. Kancing dasternya kulepas satu persatu, bagian dadanya terbuka lebar. Masih dengan tangan gemetar aku meraih kedua b*******a yang berlapis BH putih itu. Perlahan-lahan aku mulai meremasnya dengan lembut, kedua telapak tanganku kususupkan melewati BH-nya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOHwy5dKkI
"mm.., tante..", aku menggumam merasakan kelembutan b*******a besar Tante Sofi yang selama sebulan terakhir ini hanya jadi impianku saja. Jari jemariku terasa begitu nyaman, membelai lembut daging kenyal itu, aku memilin p****g susunya yang begitu lembutnya.359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBUQPlNCrT
359Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLLNgFd1CE
and then Add to home screen.