Chapter
(POV Yuli Novianti)
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5R4GujSRff
Namaku Yuli Novianti. Umurku sekarang 35 tahun dan statusku telah bersuami dengan mas Warsono, seorang pria yang amat aku sayangi sampai sekarang dan tak pernah berubah sedikit pun. Suami yang baik dan perhatian terhadap istrinya. Sudah 13 tahun kami menjalin rumah tangga ini. Aku juga telah mempunyai satu orang anak laki-laki, anak tersayangku bernama Bagas Setiawan. Sekarang anakku sudah masuk kelas 1 SMP. Udah mulai besar anakku ini. Ganteng, penurut lagi.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTI40VJAdN
Selama ini anakku selalu membuat bangga Ayah dan Ibunya ini, tapi siang ini rasanya saya sebagai ibu merasa bahwa saya masih kurang untuk mendidik anak saya sendiri. Kenapa? Siang ini, saat aku selesai beberes rumah, anak tersayangku pulang dari sekolahnya tapi kali ini dengan raut wajah yang tak biasanya. Dia terlihat seperti ketakutan terhadap ku, ibunya. Memang kenapa? Apakah aku memarahinya? Kapan?
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBxk81obTH
Kuhampiri anakku itu dengan tersenyum, “kok raut wajahnya gitu? Ada apa”. Kucoba menenangkannya walau aku sendiri tak tahu apa yang membuat anakku terlihat takut.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9iL3bEOTv
“Ibu....”, seloroh anakku, sambil memberikan secarik amplop berwarna cokelat dari dalam tasnya.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVlQQsRTUS
Kupandangi sesaat, “ini surat apa, nak?”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67cZpUPlDq
“Itu surat.. dari pak kepala sekolah, bu”, anakku menjawab dengan suara sedikit gemetar. Oke, pasti takut. “tapi, kenapa Bagas bisa disuruh panggil orang tuanya? Bagas bermasalah kah? Padahal kan dia ga pernah sekalipun nakal atau apa pun”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0cowCi08B
Saat itu kucoba buka isi amplop cokelat tersebut dan isinya menjelaskan bahwa Bagas terlibat perkelahian dengan teman sekolahnya yang mengakibatkan anak tersebut mendapatkan luka dikepalanya akibat tertimpa komputer sekolah dan juga mengakibatkan 3 komputer sekolah rusak parah. Disitu juga tertulis bahwa saya selaku orang tua disuruh untuk datang besok pagi ke sekolah untuk menyelesaikan masalah.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjFxdszByo
Marah pun tak dapat menyelesaikan masalah, apalagi sama anak sendiri yang masih dalam tahap pertumbuhan. Kalo dimarahi yang ada malah belok jalur. Kucoba tahan dan kutarik nafas.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQm8GltQLy4
“yaudah kamu ganti baju gih, terus makan. Ibu udah masakin makanan kesukaan kamu tuh”, kucoba tersenyum. Bagas berjalan menuju kamarnya. Aku hanya menghela nafas sambil menggeleng pelan kepala.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcV0oLj52Dq
“Yang penting ini masalah mas Warso jangan sampai tahu. Kasihan entar Bagas”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpfnT5wwRn
Semalaman aku memikirkan masalah Bagas sampai-sampai susah tidur. Manalagi itu amplop hampir ketahuan sama mas Warso.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbH6eWQNCb
Pagi hari. Setelah selesai menyiapkan sarapan, aku beranjak mandi dan mulai berbusana yang rapi.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcuWLTq1cv
Pagi itu ku putuskan untuk memakai Tank top warna putih dengan kemeja warna putih dengan corak batik dan pagi ini menjadi hari sial untukku karena kemarin aku lupa mencuci pakaian kotor akibat terlalu memikirkan masalah Bagas. Alhasil sekarang Cuma ada 1 celana panjang bersih yang tersisa dan itupun celana leggings dan sialnya lagi semua Bra ku juga kotor.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEWeV9YLA9
Oke, pagi ini aku akan ke sekolah anakku tanpa memakai Bra? Menemui orang hanya menggunakan Tank top tipis dilapisi kemeja dan celana Leggings Yang bahannya juga super tipis? Gila.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgRTJL2joc
Saat aku bercermin sungguh seperti apa aku ini? Walau pakai Tank top dengan kemeja tapi dadaku yang besar ini jika dilihat dari dekat kelihatan tonjolan putingnya. Dan juga untuk celanaku kelihatan jelas celana dalamnya. Oh tuhan... Seperti wanita murahan aku ini.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeGAXUolAY
“Mah!”, sedang memikirkan penampilanku yang tak pantas ini, Bagas tiba-tiba memanggil. Lekas aku pun menuju ruang makan.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqpiuFN4Xd
Setibanya di ruang makan, mas Warso selesai mandi melihatku berpakaian rapi. “Mau kemana kamu, mah? Rapi banget”. “i..ini, pah. Mama mau ke sekolah Bagas soalnya ada perkumpulan orang tua”. Dan mas Warso pun menawarkan untuk mengantarkan kami, tapi langsung aku tolak. Apa jadinya kalo aku ketahuan bohong, bisa-bisa mas Warso mengira yang aneh-aneh.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGQ0yFqdiY
Saat ini, aku dan anakku sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Pakaian ku saat ini benar-benar membuatku kurang nyaman, sampai-sampai rasanya untuk bergerak pun malu. Posisi berdiri, di samping dan dibelakang-Ku semuanya pria. Aduuhhh...
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VGbXDaxJY
Kulihat juga beberapa kali anakku melihat kearahku dan kubalas dengan senyum. Tapi aku mulai merasa kaya basah di bagian pantatku ya? Saat itu aku kira karena botol air milik bagas yang aku taruh di dalam tasku jadi aku tak terlalu memikirkan banget.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5arvUOlvd6
“Ini kenapa rasanya tambah banyak ya basahnya? Ada yang mulai mengalir juga ke betisku”. Saat itu aku yang sedang malu dengan penampilanku tak berani untuk mengeceknya apalagi menghadap ke belakang. Sungguh malu, jadi ku acuhkan saja.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rkOFA5lUQ
Saat bus berhenti di depan sekolah anakku, aku melangkah ke arah anakku tapi tiba-tiba dari belakang ada suara pria bertanya, “itu anaknya, bu?”. Tanpa menoleh aku menjawab. Salah seorang pria bersuara lagi, “jangan tumpahin minuman dong. Pantatku jadi basah nih!”. “maaf, bang. Tapi soalnya ga tahan liatnya jadi ga sadar numpahin air celana abang. Hahaha”, diikuti tawa.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbV8FmeI9o
Aku yang mulai risih langsung buru-buru mengajak anakku untuk turun, tapi sebelum kakiku menginjak aspal, sekilas aku mendengar, “gemas pengen tampar itu pantat. Nampar ga bisa, yang penting bisa basahin itu pantat. Hahahaha”. Dan suara tertawa pun terdengar dengan keras.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6w5sYatXQU
Ruang Kepala Sekolah.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzS43IOvyA
“Permisi, pak Susno. Saya Yuli, ibunya Bagas”, ucapku sambil menjabat tangan kepala sekolah anakku. Saat itu aku benar-benar tak sadar bahwa aku tak memakai Bra dan pasti pak Susno bisa melihat payudaraku ini. Karena posisi saat aku menjabat tangan pak Susno, beliau ada di tempat duduknya dan mejanya lebar jadi saya harus membungkuk.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hcEFaK6RT
“Anjing! Gede banget itu toket”, Pikir pak Susno melotot ke arah dada Yuli.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3Xr2Ya2uB
Setelah berbincang kesana kesini dan sudah 30 menit masalah belum juga selesai.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrnGhl70HB
“Ibu tahu, satu komputer itu harganya segitu dan anak ibu merusaknya 3 sekaligus dan untuk di perbaiki pun juga sudah tak bisa. Jadi, ibu harus menggantinya”, ucap pak Susno.
“Tapi, pak. Itu mahal banget saya ga ada uang segitu”
“Itu sih urusan ibu, yang saya mau Cuma komputer sekolah ini balik lagi. Itu masalah pertama...”. “masalah kedua, orang tua dari murid yang berkelahi dengan Bagas akan menuntut jikalau ibu selaku orang tuanya tidak mau bertanggung jawab. Memang 13 tahun belum bisa dipidanakan tapi bisa dikenai denda yang jauh lebih besar dari komputer ini”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHxoAfDyvL
“Itu benar, bu. Saya bisa tuntun anak ibu kalo tidak bisa ganti rugi 200jt”, suara pria lain dan aku pun juga kaget mendengar nominalnya.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNJs3nost8
Setelah dijelaskan oleh pak Susno, aku akhirnya tahu bahwa pria tersebut adalah bapak dari anak yang berkelahi dengan anakku. Pak Anton.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYCEdCB2iP
Saat itu aku benar-benar bingung apa yang harus aku lakukkan. Rasanya ingin menangis. Hingga sebuah tangan menepuk pundakku.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5d0XTQcr1s
“Kita sudah punya jalan keluarnya, bu”, ucap pak Anton. “kalau ibu mau melayani kami selama 1 bulan, kami bakal anggap masalah ini beres”, ucap pak Anton tepak ditelingaku.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixDqog54GB
Kulihat pak Susno hanya tersenyum sambil menyalakan rokok Cerutunya.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyGudIAK3w
Saat itu aku benar-benar menolak dengan mentah. Tapi mereka berdua terus saya memojokkanku, hingga...
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFF8nJlsDxg
“Baiklah, hanya 1 bulan dan semuanya berhenti”, jawabku sambil meneteskan air mata.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYN25IBGPQ
Selesai saya mengeluarkan suara, tiba-tiba pak Anton menjilat air mata saya dan langsung turun ke bibir. Pak Anton menciumku dengan sangat bernafsu. Aku tak bisa melawan. “Maafkan aku, mas. Maafkan ibu, nak”. Ucapku dalam hati sambil bibirku terus dicumbu dengan sangat kasar.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBI41dJybN5
Pak Susno yang sudah mengunci pintu pun ikut bergabung dengan meremas kasar payudaraku. “nikmati aja, bu... Nikmati... Hehehe”, ucap pak Susno sambil membetot seluruh kancing kemejaku dan mengangkat Tank top ku.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkSAUw8NRi
Kini payudaraku sudah terbuka dengan bebas. Pak Anton langsung mengulum putingku dan tangan satunya memilin-milin keras putingku. Sementara pak Susno membuka celananya dan tiba-tiba benda hangat, panjang, besar dan hitam berurat menyentuh pipiku. “Itu, penis?!”. Diposisi diriku yang telah dilecehkan ini aku memejamkan mata.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9U2x95p8U
Dioleskannya penis besar itu ke seluruh wajahku, bahkan pak Susno memakai rambutku untuk mengocok penisnya. Sungguh malunya aku diperlakukan seperti wanita murahan. Murahan??
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8jVsWBNDd
Pak Anton berhenti mencumbu payudaraku dan kini tangannya mulai turun ke area selangkanganku. Oh tidak. “jangan!”, kataku dengan menutupi area bawahku dengan telapak tangan.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjC6K8ys7tM
“tadi kau sudah berjanji untuk melayani ku selama sebulan, maka dari itu tubuhmu sekarang miliku dan aku tuanmu,,, kau LONTEKU!!!”. “BREREEETTT!!”. Pak Anton merobek celana tipisku dan kurasakan benda hangat menjilati bagian vitalku.... air mataku semakin jatuh.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49k3Lz13ub
Setelah dirasa basah, pak Anton membuka celananya dan kini terpampang sudah penis yang ukurannya sama dengan pak Susno. Ia pukul-pukulkan penis tersebut ke pipi dan bibirku hingga menjadi sangat keras. Aku yang terus mendapat perlakuan memalukan hanya bisa diam dan menutup mata.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3QGcCJb1U
Tiba-tiba kedua pahaku dibentangkan dan kurasakan celana dalamku disingkirkan sedikit tanpa dilepas. Hingga sebuah benda besar, panjang langsung meruak masuk ke dalam vaginaku dengan kasar. “sakit.... Pak Anton, tolooonngg...ii..tu... Terlalu bessssaaarrgghh”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDe286NhaRm
“Nikmati aja, bu.... Ooowhhhh... Sebentar lagi memekmu ini akan terbiasa dengan kontol besarku ini”. Dengan kasar Pak Anton terus memaju mundurkan penisnya yang besar itu dengan brutal tanpa memikirkan kalo sang wanita kesakitan.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfbm2oRTNk
“Gila ini memek, pak! Peret banget kaya perawan! Anjing rejeki banget gw bisa bikin istri orang gw jadiin lonte gratisan gini... Oowwhhh....ssshhhhh....”, racau pak Anton.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCeJXFy53O
Pak Susno berhenti dari aktivitasnya mengocok penisnya dengan rambutku. Ia memegang daguku dan...”CUUUIIHHHHH!!!!”. Kurang ajar! Dia meludahi wajahku dengan hinanya. Belum selesai disitu, sekarang aku mendapat beberapa tamparan keras olehnya. “SSSAAKKIIITTT, PAAKKK....”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvWPrl19b8
“ITU HUKUMAN BUAT ISTRI MURAHAN KAYA KAMU, BU! SUAMI KERJA, ANAK SEKOLAH, IBUNYA MALAH JADI LONTE!!! MAU BERAPA KONTOL KAMU LONTE?!!!”, lagi-lagi pak Susno menampar keras pipiku.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64v8KOLQxu
“Bener pak, kasih hukuman terus buat istri murahan macam bu Yuli ini. Anaknya jadi murid bapak, ibunya malah jadi budak bapak. HAHAHAHA....”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWErJZB6xeh
POV Orang Ketiga
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOW6RRQBBzW
Disaat Yuli sedang direndahkan oleh dua pria tersebut, tiba-tiba hpnya berbunyi. Terdapat sebuah panggilan dari anaknya, Bagas.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetKKgSBBsS
“Anakmu telepon tuh! Angkat!!”, ucap pak Susno sambil meludahi kembali wajah Yuli.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVVjQ1oNic
“maaafff naakksss, iibuu belum pullaanggghhhh.... Aahhhh... Gapapa...ii.bu..lagi makan bakso smaahhh kepala sekolahhh”, sambil menahan perlakuan dua pria tersebut Yuli menjawab panggilan anaknya. Selesai panggilan, pak Susno langsung merebut hp tersebut dan melemparnya ke meja.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7P8yaF9ERn
“Ayo kita pindah....”, ajak pak Anton menuju sofa. Pak Anton duduk dan Yuli menaikinya lewat atas, “BLESSS!!!”. “AAKKKHHHH”...
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FPuhdiPsr
Sementara itu pak Susno berada di belakang Yuli, penisnya mengacung tepat beberapa senti dipantat Yuli. “Nungging bu”. Yuli tahu apa yang akan terjadi langsung memohon untuk tidak melakukkannya, “BERISIK KAU LONTE!!! MULAI SEKARANG SELURUH TUBUHMU TERMASUK MEMEK SAMA PANTATMU ITU MILIK KITA!!!”.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEdNKvLhET
Pak Susno langsung mendorong badan Yuli supaya agak menungging dan langsung memasukkan paksa penis besar tersebut ke lubang pembuangan yang belum pernah dimasuki sama sekali.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLu8HSykaZ
“HAHAHAHA... RASAIN KAMU YULI!!! RASAIN DUA KONTOL INI!!! HAHAHAHA....”, Ceracau pak Susno yang merasa sangat senang sambil memaju mundurkan penisnya tanpa kendor.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IhyZcGApx
“gimana ya kalau suaminya tahu bahwa istrinya ini sekarang jadi Lonte gratisan kita, pak? Hahaha”, tanya pak Anton dengan wajah keenakan.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwc2lglpyE9
“Paling suaminya bakal bilang, silahkan entot istriku ini, kalau perlu jadiin Lonte aja sekalian biar memek nya jadi ember peju umum. Hahahah”, pak Susno menampar pantat montok Yuli.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0Cm1mFOx6
“suaminya pasti bakal ngizinin pak, orang kontol dia aja kecil mana puas memek lonte sama kontol kecil. Hahaha..”, ucap pak Anton.
“Bener, pak. Lonte emang harusnya dikontolin banyak kontol. Kalo kita butuh duit bisa juga jual ini memek. Hahaha...”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHykjP4yAhQ
“Jangannn, pakkgghh....”, pinta Yuli dengan suara yang menahan sakit.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uBJjDNdzv
Pak Susno memberi tanda ke pas Anton dan diiyakan. “JANGAN APA? HAHA?!!”. Yuki hanya mendesah tanpa menjawab. Mereka berdua langsung memaju kecepatan mereka dengan sangat cepat secara bersama-sama.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaouQVK7Eb
“JANGAN APA LONTE?!! JAWAAAABBBB!!!!”, kini giliran rambut Yuli yang dijambak keras oleh pak Susno.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVK1wIWNTr
“LU LONTE KAN?! LU PELACUR KAN?! LU MURAHAN KAN?! HAH?!!! HEYYY!!!! JAWAB KAU LONTE!!!!!”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r4lmanMls
“I...III..IYAAAAA... AA..K..U....LON...TEE...A.KKU...PELA.....CCURR...AK...UUU....MEMANGGGGGG ISTRIGGHHHH MURAHHHHANNN.....”. Yuli yang kini mulai lupa bahwa tadinya terpaksa mulai ikut menikmati juga apa yang diberikan oleh kedua pejantannya itu.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XTZC7gTYi
“MAU KAN KAMU KITA ENTOTIN TIAP HARI, YULI?!!!”
“II...YYYAAA..HHHHH... AKU....MAAUHGGGHHH DIENTTOOTTT...”
“Udah binal aja ini lonte”, pak Anton membetot puting Yuli. “akhirnya bisa jinakin istri orang jadi lonte penurut gini. Hahahaa...”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnILEWKrFM
Sambil terus menggenjot dengan kasar, mereka mengobrol, “oowwhhhh... pak Susno...sshhhhh...sayyaaahh...punya ide bagus”. “Apa itu, pak? Anjing enak banget ini pantat!!!”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2m6kn1rV0M
“Gimana kalo puting sshhhh..... Lonte baru kita... Kita...kasihhh...tindikkk? Oooohhhhhh... Aaaahhhhh...biarrr kaya sapi”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4nCCcMjmT
“Ide bagus itu pak, biar ada tanda kalo sapi betina ini punya majikan yang siap ngentotin. AAAKUUUU.... MAAAUU KELUUUAR PAKK...”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCjHfoyAmZ
“CABUT PAK, KELUARIN DALEM MEMEKNYA AJA!”, perintah pak Anton. Pak Susno langsung mencabut penisnya dan menancapkannya ke dalam Vagina Yuli, dan....
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9bO50NSs0
“CROOTTT!!! CCROOOOTTT!”, sekitar 7 semburan masuk ke dalam rahim Yuli.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUK6F0oA1q
“SAAYYYA JUGA MAU KELUAR PAK!!!”, pak Susno mencabut penisnya dan keluarlah lelehan sperma miliknya dari vagina Yuli...
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiobYW9eSNb
Pemandangan tersebut tak berlangsung lama karna pak Anton langsung menyumpal vagina Yuli dengan penis besarnya dan langsung menggenjotnya dengan cepat. “GUUAAAA...BUNTINGIN KAU LONTE!!!!!”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkcxppYNbu
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡps2Idnjvp1
Setelah selesai pertempuran pertama tersebut kondisi Yuli sungguh mengenaskan. Rambutnya acak-acakan. Bajunya tersebar, celananya robek dan dari Vaginanya mengalir sperma yang banyak.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsWkg6FQwZ
Setelah 15 menit istirahat, mereka berdua kembali menyetubuhi Yuli secara buas kembali...
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXySFuXNdVj
“TERIMA INI LONTE!!!!”
“PELACUR MURAHAN!!!”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aPJVIwxll
Kedua lubang milik Yuli kini telah terisi oleh sperma dan keadaan Yuli pun telah pingsan akibat ganasnya gempuran kelamin sang pejantan.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZQ1oRJy1u
“biarkan bu Yuli istirahat, pak”, pak Susno sambil memakai celana kolornya.
“Kalo bu Yuli sudah sadar, biar saya antarkan pulang. Sudah sore juga kalau kelamaan bisa-bisa ada yang curiga, apalagi suaminya”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQDF8NGLei
“Oke... Berarti hari ini cukup sampai disini. Maaf juga pak Anton, saya harus pulang duluan takut istri dirumah ngamuk”, pak Anton hanya mengangguk sembari memakaikan pakaian baru ditubuh Yuli. Pakaian yang memang sudah ia siapkan.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwwf4OSuJp
Pukul 17.20 di waktu yang sama.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAhNaCCucf
“nak, ibu mana? Bapak telepon dari tadi ga diangkat”, ucap pak Warso ayah Bagas dari seberang telepon.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3wZIH2ys5
“ibu... Ibu lagi dirumah bu Wati, yah”, terpaksa Bagas berbohong kepada orang tuanya dan Bagas berbohong bukan tanpa alasan, Bagas hanya ingin ayahnya tidak ikut khawatir.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaqARvbTsi
“oh, yaudah ayah Cuma mau kasih tau kalau hari ini ayah lembur, jadi ayah paling baru bisa pulang besok pagi. Kasih tau ibumu ya”
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PGhH6ZvdB
Setelah panggilan berakhir, Bagas masih menunggu kepulangan ibunya diteras rumah. Sebentar lagi Maghrib dan hari mulai gelap, Bagas akhirnya masuk dan menunggu ibunya di dalam rumah.
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qUt3hPrHt
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxSESzXPtl
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCusE68MWu
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKBSlkKdl2
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbpcp8GSxJ
737Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKiYuQojWD
*bersambung
ns216.73.216.140da2
and then Add to home screen.