158Please respect copyright.PENANAbLV7y55h2p
Setaun dua tiga tahun berlalu.
158Please respect copyright.PENANAHIVa0m1iFH
Tapi memori masih nempel di otak Neira.
158Please respect copyright.PENANAC1gQpORMCB
"Neira. Gue bakal pindah ausi. Gue mau fokus jadi atlet disana."
158Please respect copyright.PENANAwTiQJDmiqV
"Lo tau kan sayang. Gue selalu dukung apapun itu." Neira inget banget dia masih gelendotan manja di kampus meski jadi tontonan. Sesampai di mobil Nathan.
158Please respect copyright.PENANAOk1HcYHBhq
Neira juga masih inget banget kalau Nathan masih bukain pintu. Ngasih kopi. Bahkan ngawasin rambut Neira. Tapi perhatian itu bertolak banget sama pernyataan Nathan.
158Please respect copyright.PENANApmOdzh3IDJ
"Neira. Kita harus putus."
158Please respect copyright.PENANAvAhu0AXdJB
Deg! Kopi Neira hampir tumpah untung sempat Nathan tangkap. Kaget. Shock. Bingung. Ga terima. Itu sih yang Neira rasain. Bahkan sampe sekarang.
158Please respect copyright.PENANAu4TzMRLY0J
"Jangan becanda Nathan. Kiss me!" Kata Neira masih bisa ketawa waktu itu. Dia nyodorin bibirnya. Dan Nathan masih ngasih kiss. Kiss yang dalem basah. Tapi hambar. Biasanya seiring mereka kissing. Nathan bakal lebih aktif. Mainin tetenya. Atau meluk. Atau grepe grepe. Pokoknya penuh nafsu. Kali ini engga. Neira dag dig dug. Sesak.
158Please respect copyright.PENANAsIwczb70bl
"Nathan. Are you oke?"
158Please respect copyright.PENANAyMQW7v6fmQ
"Yes I am. Ini keputusan ku."
158Please respect copyright.PENANAXlR1nMoMwZ
"Nathan. Kita ga perlu putus. Ldr buatku no problems ko."
158Please respect copyright.PENANAqcKKTPlew8
"Neira. Kamu harus tau kalau semua gak selalu tentang kamu. Ayo kita udahan. Kita putus."
158Please respect copyright.PENANAUlpA7eR1Uw
Neira mau teriak. Mau protes. Tapi gak bisa ngomong. Suaranya putus di tenggorokan. Cuma air mata yang jadi bahasa. Sesak. Nyeri. Linu. Semua jadi limpahan air mata. Di depan Nathan. Neira cuma nangis gak bersuara. Sesak sampai ke dada. Dia gak bisa bilang apa apa lagi meski banyak yang mau dia omongin. Semua tercekat di tenggorokan.
158Please respect copyright.PENANAhbRUJ7xMs9
Sesampai di kosan Neira. Neira inget banget warna langit Oren. Muka Nathan yang sembab. Sebetulnya Lo Uda lama nangis daripada gue kan nath. Kenapa? Kenapa? Neira pengen nanya tapi kata yang keluar dari mulut Neira cuma. "Ayo nginep di kos gue. Untuk pertama dan terakhir kali." Diiringi tetesan. Muka cengeng Neira. Dan tarikan nafas berat Nathan. Berat. Neira bisa liat itu dari mata. Dari urat yang menegang. Dari kekejaman muka datar Nathan.
158Please respect copyright.PENANAMuaT4doYz7
"Lo gak bisa? Pengecut!" Lirih Neira masih nangis.
158Please respect copyright.PENANAFDP3jCk78k
Nathan gak jawab. Dia cuma narik paksa Neira ke kosan. Dia masuk. Dia tutup pintu. Dikunci. Nathan buka bajunya. Dia buka celanaya. Dia bugil depan Neira.
158Please respect copyright.PENANAGBAMiPwuwB
"Kalo Lo yakin. Tapi meski 100x kita ngelakuin. Gue tetap ninggalin Lo. Lo bilang gue pengecut. Engga. Gue cuma brengsek, brengsek!" Suara Nathan serak. Pelan. Tertahan di ujung lidah. Jakunnya naik turun. Matanya merah sembab. Tapi tetap kejam sih.
158Please respect copyright.PENANAQo7xcWsldV
Neira ikutan. Buka semua bajunya. Dia bugil. Dia ambil tangan Nathan ke tetenya. Dia cium bibir Nathan. Rasanya dingin. Hambar.
158Please respect copyright.PENANAesCjgpkOF7
158Please respect copyright.PENANA3EmqvlaRVm
Neira naik ke atas Nathan di sofa. Suara tv neracau seiring desahan serak. Diiringi air mata.
158Please respect copyright.PENANArRGLVGu13r
"Emmhhh hiks..."
158Please respect copyright.PENANAMrUAhEPA8z
"Ahhh hiks .."
158Please respect copyright.PENANAZy58Ym0r2A
Muka Neira. Jambakan Nathan. Ronde yang berjalan.
158Please respect copyright.PENANApXzSzDFK2T
Malam itu. Neira masih ingat dingin bibir Nathan yang gak mau berenti ngisap bibirnya. Ngisap putingnya kiri kanan. Tangan Nathan yang dingin. Remes tt. Remes pantat Neira. Kontl Nathan yang selalu keras dan hebat itu. Masuk keluar di vagina Neira. Desahan Neira yang diiringi tetesan air mata.
158Please respect copyright.PENANAQ9YErkeSPr
158Please respect copyright.PENANAU15rrgloxD
158Please respect copyright.PENANA6cxpIHmPHz
158Please respect copyright.PENANAXfNImMlo9V
Atau Neira yang merangkak di kasur. Nathan yang meluk erat dari atas punggung. Diantara dingin bibir Nathan ada air mata yang panas. Ada kontl Nathan yang panas. Membakar vagina Neira. Meski mereka mendesah nikmat tapi itu ga enak sama sekali.
"Huuu hiks... Nathan ..."
"Neiraa uuhhh hiks..." Kecupan ditiap sudut kulit Neira lebih lama ilang bekasnya.
Posisi berbalik. Neira naik ke atas Nathan, nyoba goyang meski harus liat Nathan nutup mukanya. Sembunyikan muka cengeng.
"Nathan aku cinta aku cinta kamu cinta banget hiks.." Neira rebah, meluk Nathan, nangis di dada Nathan.
158Please respect copyright.PENANAacrJ2QfIqy
Nathan ngelus Neira. Dia minta muka Neira. Mereka ciuman lagi, lebih lama, lebih sesek. "Neira.. sorry... Hiks.."
158Please respect copyright.PENANAl9dlT1tee9
Hampir sepak kondom abis malam itu. Tapi cuma mengisahkan diam.
158Please respect copyright.PENANAIr6DpOc6EA
"Neira I am sorry. Kamu harus bahagia. Good bye..." Nathan kasih ciuman paling panjang. Paling lama. Pelukan paling erat sampai gak bisa lepas. Dan hisapan terakhir di tt Neira sampai merah pucat. "Bye..."
158Please respect copyright.PENANA2qhWliuezT
Neira yang berantakan. Ruang yang berantakan. Kondom berceceran. Ranjang yang basah. Karena air mata juga sperma. Semua masih utuh di memori Neira.
158Please respect copyright.PENANAopBDKODO5l
*****
158Please respect copyright.PENANA3AAStaZcNQ
"Congrats Nei buat proyek film baru Lo!"
158Please respect copyright.PENANAnPGhCmYJSq
"Thanks Fir. Semua berkat Lo."
158Please respect copyright.PENANAK006inkoa8
"Ya gak lah. Itu karena Lo berbakat." Neira udah jadi aktor. Pendatang baru yang booming. Banyak tawaran masuk. Dan dia percayai sama Fira sebagai manager.
158Please respect copyright.PENANAUT4weOW6TI
Sementara Ardi. Dia fokus usaha sendiri. Bidang advertising. Masih coba deketin Neira.
158Please respect copyright.PENANASJWgp93ByY
"Hai Fir. Gue mau ajak Neira pulang." Ardi datang dengan gaya resmi pakai jas.
158Please respect copyright.PENANAPlYEfeGdOq
"Coba aja." Kata Fira ninggalin mereka.
158Please respect copyright.PENANAbqCKy3tY89
"Hay Nei. Uda makan belum?"
158Please respect copyright.PENANAgfVfMg1FXY
"Hai di. Gimana kerjaan Lo?"
158Please respect copyright.PENANAWIXGYcMwmM
"Lancar. Btw, congrats ya. Gue liat Lo banyak banget muncul akhir akhir ini. Dan Lo keren banget di layar."
158Please respect copyright.PENANAxmAyLzPIbR
"Thanks Di. Thanks..."
158Please respect copyright.PENANAqySQ7HB2A0
"Nei Lo tau perasaan gue kan. Plis. Kasih gue kesempatan."
158Please respect copyright.PENANA9NXFRppwrZ
"Sorry Di. Gue gak bisa." Neira siap siap pulang. Ninggalin Ardi. Tapi Ardi nyusuin sampai ke mobil Neira.
158Please respect copyright.PENANAb6iCJJabUL
"Nei!" Dia ikut masuk ke mobil Neira. "Lo harus lupain si brengsek itu. Lo Taukan! Dia gak pantes buat Lo."
158Please respect copyright.PENANA70xuipcyx6
"Lo ga ada urusan ngomong tentang dia di!"
158Please respect copyright.PENANAQr26UP49dj
"Gue ada! Gue suka. Sayang. Cinta. Gue selalu ada buat Lo. Tapi Lo. Sekali aja. Plis. Cobalah dulu Nei. Plis. Gue sampe mohon sama lo."
158Please respect copyright.PENANACPiXKZfa0j
"Sorry. Gue mau pulang. Keluar dari mobil gue." Neira bukain pintu Ardi. Ngusir. Ardi keluar. Tapi dia gak Nerima gitu aja. Neira ditarik paksa. Ditahan ke kao mobil. Ditelentangkan.
158Please respect copyright.PENANA6qFprYDkYO
"Ardi. Lo gila!"
158Please respect copyright.PENANAitggj1Ytrs
"Iya gue gila. Gue tergila gila sama Lo!" Ardi maksa mau nyium bibir Neira.
158Please respect copyright.PENANAqY807o5gn1
"Akkhh!!! Lepasin... Sialan Ardi!!" Neira berontak. Dia usaha nendang tapi kaki Neira ditangkap. Ditahan. Neira nolak ciuman Ardi tapi Ardi nahan dagu Neira.
158Please respect copyright.PENANApeAbZyaPjS
Cups!!
158Please respect copyright.PENANAt3Q4jIQlF4
Ciuman Ardi kasar. Kuat. Nafsu...
158Please respect copyright.PENANABgNAq4zTM5
Neira ketakutan. Dia gak bisa lawan pas tangan Ardi masuk ke bajunya. Meres tetenya. Neira gemetaran.
158Please respect copyright.PENANA2WBWnFHaEQ
"Lo. Lo suka kalo tt Lo diginiin." Ardi remes. Gigit puting Neira.
158Please respect copyright.PENANAYoWQzezOcf
"Akkhhh!!!" Mulut Neira dibungkam biar ga bisa teriak lagi. Dua tangan Neira ditahan satu tangan Ardi. Dia leluasa ngisep toket kanan Neira.
158Please respect copyright.PENANAjD1GFsJw9l
"Eeggg!!!" Neira nyoba teriak tapi percuma. Ardi ngeluarin kontlnya. Dia kocok depan Neira yang nanar. Sampai crot dan dilap pakai baju Neira. "Fuck! Ahhhh lebih enak kalo crot di mmk Lo! Ya kan!"
158Please respect copyright.PENANAQZBzL5ktvI
Seringai Ardi nakutin. Neira lemes.
158Please respect copyright.PENANAU9uY1P8meF
Cuih!!
158Please respect copyright.PENANArpIsVFfVNS
Neira ngeludahin muka Ardi. "Lo baji~"
158Please respect copyright.PENANACN2SyXqitP
Plak! Belum sempat ngumpat. Pipi Neira ditampar Ardi. Bibir Neira pecah. Berdarah.
158Please respect copyright.PENANAgjoI9JINOZ
Di parkiran gedung ini. Neira pasrah. Ardi nyeret Neira ke mobilnya. Di kursi penumpang Neira ditelentangkan. Dibugilin paksa. Tangan Neira diiket. Mulutnya dibungkam. Ardi siap nerkam.
158Please respect copyright.PENANAz8KJBX2FhZ
Gak Tuhan. Tolonggg tolongg atau matikan aja gue! Neira berdoa dalam hati. Gak sanggup liat Ardi yang nindih penuh nafsu. Yang ngenyotin tetenya. Dan sekarang Neira merinding sejadinya ngerasain batang keras hinggap di selangkangan. Belum pernah setakut dan sejijik ini.
158Please respect copyright.PENANAVSxggxEgJa
*****
158Please respect copyright.PENANAdkUi3hfLg5
"Bangsat!"
158Please respect copyright.PENANA3vuBIjj5Yd
Suara yang Neira kenal. Ada yang narik kerah Ardi. Neira langsung bangun. Nutupin kakinya. Gimanalah dia usaha meski tangan diikat. Sambil terus nangis.
158Please respect copyright.PENANAUo252hurxM
Suara gebukan ga berenti di luar.
158Please respect copyright.PENANAbvxl16LYvm
"Cih! Sialan Lo bangst!"
158Please respect copyright.PENANAcKBuG83Tyo
Diujung tangis. Neira shock. Nathan?
158Please respect copyright.PENANAedvP9FneP9
"Nei. Lo, lo~" suaranya gemetar. Dia buka ikatan Neira. Neira meluk erat Nathan.
158Please respect copyright.PENANAx2pifGqF7v
"Neii..." Nathan nangis di pelukan Neira.
158Please respect copyright.PENANAqgh241TW3d
Sayang seribu sayang.
158Please respect copyright.PENANACwRQgoI1vc
Dibelakang Nathan. Hantaman dongkrak udah nunggu.
158Please respect copyright.PENANAH3XJaqTZbQ
"NATHAAAN!" Jerit Neira.
158Please respect copyright.PENANA8f7mLdsav2
Kaki Nathan reflek nendang. BRUK! Dongkrak melempar tinggi jatuh tepat di kaki Nathan.
158Please respect copyright.PENANAoQwY1BOSns
BRUK!!
158Please respect copyright.PENANACoqAQHk4r2
"ARGGHHHH!!!"
158Please respect copyright.PENANApKtZNeDm2f
Suara dentuman. Teriakan berbareng.
158Please respect copyright.PENANAeuqkMfthXp
"NEI!" Fira histeris bawa satpam. Dia juga kacau. Fira Berjam jam kekuncu di kamar mandi. Semua petugas ngurus Fira. Sementara di sini. Ada kekacauan.
158Please respect copyright.PENANAZ6Qj3ozvKZ
"Nath... Nath... Nathan...." Neira nanar. Cuma bisa nutup mulut. Air matanya gak terbendung. "NATHAN!!!!"
158Please respect copyright.PENANA8nQs4HHFnH
Teriakan Neira serentak sama Fira. Mereka nyoba nolong Nathan.
158Please respect copyright.PENANAPVDYLc2fiS
Bak BuK Bak Buk!! Hantaman dongkrak Ardi membabi-buta sementara Nathan ngalangin pintu mobil supaya Neira ga kesentuh.
158Please respect copyright.PENANAUKmqhZuEQ1
"Nei.... Gue baik baik aja ko. Lo... Lo jangan nangis terus..."
158Please respect copyright.PENANA3jbqRORlA4
Gak bisa. Gak bisa... Air mata neira makin banjir. Darah. Kaki remuk Nathan.
158Please respect copyright.PENANAAPoIXrwBg2
"Nei... Gue gak apa apa..." Nathan pingsan. Neira histeris. Fira ngamuk ke
158Please respect copyright.PENANAnfoRDk6wQ9
Ardi. Yang dibawa polisi.
158Please respect copyright.PENANAuM3caYJFpY
"Bangsat Lo bangsat! Gue salah percaya sama Lo! Ardi sialan! Busuk Lo di penjara."
158Please respect copyright.PENANA1I68TDM8XL
Cuma seringai menang yang Ardi pamerin.
158Please respect copyright.PENANAapY3VWaVY0
"Mampus Lo! Cacat!"
158Please respect copyright.PENANAMcWXhROYPf