Aku adalah penyembuh. Senyum, sentuhan, bahkan suaraku... Tapi apa aku bisa menyembuhkanmu?481Please respect copyright.PENANAp22IsC2Spj
481Please respect copyright.PENANAWs5D5ZXCRp
Sekalipun aku bukan seorang Dewi. Aku ingin menjadi Dewi terbaik untukmu...
481Please respect copyright.PENANA0spGNJvL0R
-------------------------🍁🍁🍁---------------------
481Please respect copyright.PENANAhJxOKSJXa9
Vote first please, before you read the story.
481Please respect copyright.PENANAQMd156OJln
Silahkan Vote terlebih dahulu sebelum kamu membaca storynya.
481Please respect copyright.PENANAivYmEawklr
(100 VOTE FOR NEXT CHAPTER)
481Please respect copyright.PENANAE8whPGhXRp
-------------------------🍁🍁🍁---------------------
481Please respect copyright.PENANAfs1IvwvBzm
"Puu!!!" Teriak seorang gadis hingga sahabatnya itu menoleh dan melambaikan tangan.
481Please respect copyright.PENANA8bGYHcvTa3
"Mau kemana?" Tanyanya lagi, dan putri mengusap wajah sahabatnya yang kini sudah berdiri tepat di samping gadis itu lembut.
481Please respect copyright.PENANAw3xZPlKXGx
"Dinda?" Tanya putri dan di balas anggukan singkat oleh Dinda.
481Please respect copyright.PENANANX58BFoYOR
"Iya, ini aku. Kamu mau kemana, kok sendirian aja sih."
481Please respect copyright.PENANAov8tXcBuJ6
"Mau pulang, kan kelasku baru aja selesai." Jawab Putri dengan senyum mengembang.
481Please respect copyright.PENANAfNzvsMy7O3
"Duh, cantik banget sih kalau lagi senyum begini. Aku anterin aja yuk, daripada pulang sendiri kamu." Ajak Dinda dan menggamit lengan sahabatnya.
481Please respect copyright.PENANAUMdVUCh6lh
"Ih, gak usah. Aku bisa pulang sendiri kok. Udah biasa, naik angkutan yang biasanya." Tolak putri halus.
481Please respect copyright.PENANAWNzm3SHmcd
"Yee, jangan bantah deh. Aku gak mau ya kamu nanti kenapa-kenapa di jalan. Apalagi ini udah agak sore puu." Ucap Dinda lagi.
481Please respect copyright.PENANADsumFAVBpI
"Gak usah Din, aku bisa sendiri kok. Ini jam 3 bukan?" Tanya Putri balik.
481Please respect copyright.PENANAMRGBksLKlc
"Iya, kenapa memangnya?"
481Please respect copyright.PENANAOM9QdHKqa8
"Kamu ada jadwal kuliah setengah jam lagi bareng sama Lisa. Iya kan?" Jawab Putri dan Dinda menghela nafas panjang mendengar jawaban sahabatnya itu. Selalu saja, gadis yang ada dihadapannya bahkan bisa sangat hafal dengan jadwal kuliah Dinda disaat gadis itu sendiri terkadang lupa dengan jadwalnya sendiri.
481Please respect copyright.PENANAXGRGHW6scO
"Jadi beneran gak mau aku anterin nih? Apa aku telpon Dewi aja biar bisa anterin kamu ke rumah?" Tawar Dinda lagi, masih berkeras agar Putri tak pulang sendiri.
481Please respect copyright.PENANAb6GxYc2jUr
"Gak usah, dia lagi sibuk kerja. Aku bisa sendiri, gak usah khawatir lagi.. ya?" Ucap putri meyakinkan sahabatnya sekali lagi.
481Please respect copyright.PENANAR66a8ukp2z
"Huuhh.. oke, tapi aku yang antar kamu sampai naik ke angkutan. Aku harus pastikan kamu dapat angkutan yang benar dan turun di tempat yang tepat." Ucap Dinda dan putri mengangguk setuju.
481Please respect copyright.PENANADz2HnFoEs0
Bukan tanpa alasan, gadis itu begitu merasa khawatir pada Putri. Sahabatnya itu, tidak sempurna seperti dirinya atau orang lain. Bukan.. bukan tidak sempurna, hanya sedikit berbeda.
481Please respect copyright.PENANAIG8bQ34Anr
481Please respect copyright.PENANAgAXos6Mdja
Putri adalah seorang tunanetra. Iya, seseorang yang kehilangan penglihatannya atau memiliki penglihatan yang berbeda dari orang kebanyakan. Dan semua itu terjadi sejak 2 tahun yang lalu, saat kecelakaan besar itu menimpa gadis malang yang kini berada di samping Dinda. Penglihatan putri memburuk setiap waktu, dia hanya bisa melihat bayangan samar dan cahaya tanpa bisa mengenali lagi wajah atau bentuk sesuatu benda. Kecuali, jika dia meraba apa yang ada di hadapannya.
481Please respect copyright.PENANAEHQjdaZgmE
....
"Antar dia sampai depan rumah ya." Ucap Dinda pada seorang supir angkutan umum yang sudah biasa menjadi langganan Putri dan beberapa anak kpus lainnya.
481Please respect copyright.PENANAbJrdlOy2N6
"Tenang aja mbak, saya pastikan mbak Putri sampai rumah dengan selamat. Ayo masuk, duduknya di depan aja sebelah saya biar gak desak-desakan di belakang." Ujar si supir sambil membukakan pintu mobil di samping kemudinya dari dalam.
481Please respect copyright.PENANAjyfyJuIDtT
"Makasih ya pak, saya titip pokoknya."
481Please respect copyright.PENANAig0q4YNkRk
"Siap mbak, oke. Saya pergi duluan ya mbak.." pamit si supir lagi.
481Please respect copyright.PENANAR6HtnBw9R4
"Duluan ya Din, makasih udah antar aku sampai sini." Ucap Putri begitu masuk ke dalam angkutan yang kini akhirnya berjalan meninggalkan area halte kampus mereka.
481Please respect copyright.PENANAiKKfkkTWbm
--------------------------🍁---------------------------
481Please respect copyright.PENANALOSzwrzjQv
"Sudah sampai mbak Putri. Saya bukain dulu pintunya ya." Ucap si supir begitu sampai di sebuah rumah sederhana di komplek perumahan yang menjadi tempat tinggal Putri. Karena langganan tentu saja, supir itu akan mengantarkan Putri sampai ke depan rumahnya bukan menurunkan gadis itu di depan komplek perumahan seperti penumpang lainnya. Toh, satpam komplek perumahan juga sudah tahu soal ini.
481Please respect copyright.PENANAyC3VLFkBEL
"Ehh, gak usah pak. Saya bisa buka pintunya sendiri kok. Kayak gak biasanya aja si bapak." Ujar putri dan si supir itu terkekeh.
481Please respect copyright.PENANAeDgqkAtYUj
"Iya deh, mbak Putri. Pelan-pelan turunnya mbak." Jawab si supir, hingga Putri kini turun dari angkutan itu dan memasang tongkatnya lagi. Lalu mulai berjalan memasuki pekarangan rumahnya seiring dengan mobil angkutan umum yang pergi meninggalkan tempat itu sambil membunyikan klaksonnya sebagai tanda pamit pada gadis itu.
481Please respect copyright.PENANA87hQhC6QUo
....
481Please respect copyright.PENANA9PuQFAJg8Z
"Aku pulang..." Ucap putri yang baru saja masuk ke dalam rumah. Senyap.. sunyi.. dan tak ada satupun yang menjawab teriakan gadis itu kecuali hatinya sendiri.
481Please respect copyright.PENANAKT1KHIdgvs
Karena memang putri tinggal sendirian, dia adalah perantau yang berasal dari sebuah kota kecil yang melanjutkan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi swasta terbaik di kota itu. Jarak antara rumah dan kampusnya yang memakan waktu berjam-jam. Membuat dirinya harus bisa hidup mandiri di perantauan seperti saat ini.
481Please respect copyright.PENANA7DXToyePOY
Seharusnya dia menempati sebuah kamar kost kecil untuk tempatnya tinggal, tapi sejak penglihatannya yang memburuk. Gadis itu memutuskan untuk pindah ke kontrakan sederhana yang berjarak 15 - 20 menit dari kampusnya agar jika orang tua atau keluarga dan teman-temannya yang biasa menemani dirinya bisa lebih leluasa untuk tinggal disana. Dan lagi, ruang gerak yang lebih lebar dirasa akan lebih baik untuk gadis itu sekarang.
481Please respect copyright.PENANAgNY1mGaBHV
Putri kini meletakkan sepatunya di rak sepatu yang berada tepat di sudut ruang tamu lalu masuk ke kamarnya untuk menaruh tas ransel serta mengambil handuk untuk mandi. Rutinitas yang selalu dia lakukan selama ini hingga gadis itu hafal betul seluk beluk rumah kecilnya bahkan jika dia harus berjalan tanpa menggunakan tongkatnya.
481Please respect copyright.PENANAyXclU9Tyxt
....
481Please respect copyright.PENANAb5OHtDyFEQ
Ccrrrssss
481Please respect copyright.PENANA73YTEyNqg0
Suara minyak panas yang digunakan untuk menggoreng itu terdengar. Kesibukan di dapur yang biasa dilakukan gadis itu sudah di mulai, putri menggoreng telur mata sapi yang menjadi kesukaannya dan bibirnya menghitung detik waktu supaya dia bisa tepat membalik telur itu dan tidak gosong nantinya.
481Please respect copyright.PENANA88yD9oMQGi
1... 2... 3... 4... 5... 6...
481Please respect copyright.PENANAMv4ikQguCq
Crrsss
481Please respect copyright.PENANABz1q8oPZ2G
Telur itu di balik dan putri mencium aroma yang tercium untuk memastikannya.
481Please respect copyright.PENANArS95ILiH75
"Ahh, gak gosong. Bagus..." Ujar gadis itu sambil tersenyum kecil lalu kembali menghitung sampai akhirnya telur itu matang dengan sempurna.
481Please respect copyright.PENANATwBSvgpI9O
----------------------------🍁-------------------------
481Please respect copyright.PENANAxLjemdk44o
Malam mulai beranjak, tapi lentera kamar itiasih saja menyala sejak 3 jam yang lalu. Putri masih sibuk dengan beberapa tugas di laptopnya.
481Please respect copyright.PENANAmMCoqOiify
Kalau di tanya bagaimana gadis itu mengerjakan tugasnya dengan penglihatan yang minim, itu karena laptopnya dan seluruh buku materi yang dia pakai telah di desain secara khusus untuk pengguna yang seperti dirinya. Menggunakan huruf braille dan menggunakan bantuan audio untuk mengetahui secara detail setiap letak dari keyboard dan tools yang diperlukan.
481Please respect copyright.PENANAxzu6aRLz5u
Konsentrasi tinggi terus terlihat dari raut wajah gadis itu tanpa pudar sedikitpun meski rasa lelah juga menggelayuti fisik dan pikirannya.
481Please respect copyright.PENANAfZ5jxfvTH1
Sampai...
481Please respect copyright.PENANAhrW1eYUJQB
Sebuah suara berisik yang berasal dari luar rumah mengusik konsentrasi Putri hingga gadis itu memutuskan untuk keluar rumah dan memeriksa apakah ada sesuatu yang terjadi di luar sana.
481Please respect copyright.PENANASkoHVrfYgv
"Uhukk uhukk uhukk!!"
481Please respect copyright.PENANA61rPKoC6kA
Suara batuk itu terdengar cukup jelas dari dalam rumah Putri. Hingga gadis itu yakin bahwa ada seseorang yang berada di luar rumahnya dan cukup dekat dengan pintu rumah sampai suara itu terdengar begitu jelas.
481Please respect copyright.PENANAlgxJcX2wWx
"Uhukk uhukk uhukk!!"
481Please respect copyright.PENANAmDz4Wm1X4F
Lagi, suara itu terdengar. Putri kini bahkan sudah bersiap dengan tongkat miliknya. Bukan untuk membantunya berjalan, tapi untuk memukul orang asing yang mungkin saja nyasar masuk ke dalam rumahnya dan membuat kekacauan.
481Please respect copyright.PENANACNCSUrnXtS
Tapi...
481Please respect copyright.PENANAsf3sg2FRUi
Brukk!!
481Please respect copyright.PENANATDSWlTeeUx
"Uhukk uhukk uhukk!"
481Please respect copyright.PENANAealLyodfmD
Suara itu terus terdengar dan tangan putri yang sebelumnya bersiap untuk memukul orang itu kini justru turun dan melemah. Nalurinya seolah mengajak kakinya untuk melangkah keluar dan menemui langsung pemilik suara asing itu.
481Please respect copyright.PENANAvEPzHCqfP8
....
481Please respect copyright.PENANAl9DyV3MczI
Cklek
481Please respect copyright.PENANAFE69z06gkZ
Drap drap drap.. tuk tuk.. tuk..
481Please respect copyright.PENANAyZWcPhEGNL
Suara tongkat yang menyentuh lantai terdengar dan Putri secara perlahan keluar dari rumahnya.
481Please respect copyright.PENANA30ykGI1fXJ
"S-siapa itu..." Ucap putri dengan suara cukup keras. Tapi tak ada jawaban apapun dan hanya ada suara angin malam yang berhembus cukup dingin saat itu.
481Please respect copyright.PENANAH8hanZ5t8x
"Siapa disana??!" Teriak putri lagi.
481Please respect copyright.PENANAwVkgv4mWfe
"Uhukk uhukk!" Lagi, suara itu kembali terdengar jelas dan kini ada suara langkah yang di seret ikut terdengar. Bulu kuduk putri meremang seketika.
481Please respect copyright.PENANAmbkTIWGCVE
Bagaimanapun juga, Putri tetap percaya dengan tahayul dan hal gaib yang ada di sekitarnya. Terlebih ini malam hari dan bukan tidak mungkin jika yang ada di dekatnya sekarang bukanlah manusia.
481Please respect copyright.PENANAlmgF7XS5Da
Ssrrttt
481Please respect copyright.PENANAs2ijYpVInb
Hawa dingin langsung terasa menusuk tulang Putri begitu dia semakin dekat dengan sosok asing yang entah siapa itu dan bagaimana bentuknya. Sampai...
481Please respect copyright.PENANAcRimkblfaZ
Ggrrtt
481Please respect copyright.PENANAjuK9t5KNuS
Grepp
481Please respect copyright.PENANAFmmFK1FBks
Tangan yang terasa begitu dingin kini menyentuh pergelangan tangan Putri. Membuat gadis itu tersentak dan terkejut bukan main. Tubuhnya menegang dan seketika lemas begitu kulitnya bersentuhan dengan tangan sosok asing itu.
481Please respect copyright.PENANAtHBnPmr8PE
Ssrrttt
481Please respect copyright.PENANAFaVTGU5mF0
Brukk!
481Please respect copyright.PENANAOmF3DbsxNi
Tubuh putri merosot dan hembusan nafas dingin kini menerpa wajahnya. Matanya mengerjap beberapa kali dan bayangan wajah seolah terbentuk di kedua pelupuk matanya. Hingga gadis itu terus mengusap kelopak matanya tanpa henti.
481Please respect copyright.PENANApcmw46gH0K
"Hahh..hahh.." nafas itu terus menderu tanpa henti dan bisa Putri rasakan jika jarak antara wajahnya dengan orang asing itu sangat dekat. Tapi, ada sesuatu yang mengganggu pikiran gadis itu.
481Please respect copyright.PENANAVeB0nzBnJX
Amis...
481Please respect copyright.PENANAqxVMlLMwyB
Ada aroma amis yang menyengat indera penciumannya saat ini, Putri kini juga menyadari bahwa telapak tangannya merasakan gelengan aneh seperti ada sebuah cairan kental yang menempel di telapak tangannya.
481Please respect copyright.PENANAcOV7EFSBMn
Gadis itu kini sadar bahwa orang yang berada di hadapannya tengah terluka, bau amis dan cairan kental yang dia rasakan tak lain adalah darah, membuat bulu kuduk putri semakin meremang. Namun hal itu justru bukan menjadikan gadis itu mundur.
481Please respect copyright.PENANAd2JcuEmenh
Otaknya mengatakan untuk mundur dan menjauh, tapi tangannya justru terangkat untuk menyentuh wajah sosok asing itu.
481Please respect copyright.PENANAiUBiCKxxqD
Jari kecil putri kini menyentuh wajah Chanyeol. Ya, sosok asing yang kini berada di hadapan Putri tidak lain adalah Chanyeol yang baru saja terluka hebat setelah kecelakaan yang dia alami setelah melampiaskan kemarahannya pada gadis gila, mantan kekasihnya.
481Please respect copyright.PENANA0n5pwdWeHv
Ssrrttt
481Please respect copyright.PENANASSXOn4ydKE
"Kau terluka?" Tanya Putri lirih, seperti berbisik lembut dan hembusan nafas hangatnya menyentuh wajah Chanyeol. Dan ajaibnya, luka-luka yang ada di wajah lelaki itu kini menutup sedikit demi sedikit. Rasa sakit yang Chanyeol rasakan tadi terasa hilang dan sirna saat tangan kecil itu menyentuh wajahnya, dan nafasnya yang dingin juga suhu tubuhnya yang seolah membeku kini mulai terasa hangat seperti manusia normal.
481Please respect copyright.PENANAATxhF6dvYQ
"Katakan.. apa kau terluka?" Tanya putri sekali lagi karena Chanyeol tak menjawab apapun.
481Please respect copyright.PENANAD509B51bO3
"Siapa kau?" Suara berat itu terdengar, dan sekali lagi tubuh Putri terasa bergetar kuat karenanya.
481Please respect copyright.PENANAvjM4hFOau1
"Aku.. akulah yang seharusnya menanyakan hal itu padamu, tuan. Kau siapa? Dan apakah kau terluka? Ada darah di tangan dan wajahmu." Ucap Putri yang kini kedua tangannya sudah menangkap wajah Chanyeol tanpa gadis itu sadari.
481Please respect copyright.PENANAHJEyGQDMpa
Chanyeol sama sekali tak memberikan jawaban pada Putri. Lelaki itu justru balik menyentuh wajah Putri dan mendekatkan wajahnya pada Putri yang sama sekali tak berkedip karena kondisi penglihatannya.
481Please respect copyright.PENANAfV2HJh829D
"Kau buta?!" Tanya Chanyeol yang menyadari hal itu lalu seketika Putri melepaskan tangannya. Gadis itu memundurkan tubuhnya dan segera berdiri meskipun sedikit kesulitan.
481Please respect copyright.PENANAMNkw3HHyS6
"Maaf, maafkan aku." Ucap Chanyeol lagi dengan cepat.
481Please respect copyright.PENANAp7a8B3DNXZ
"Tidak, tak apa. Aku rasa.. kau baik-baik saja dan mungkin aku salah, kau tidak terluka. Jadi, lebih baik kau pergi dari tempat ini sekarang." Ujar gadis itu sambil memalingkan wajahnya.
481Please respect copyright.PENANABoCWvD0Eyv
Grepp
481Please respect copyright.PENANAswJcBhq4pu
Tangan Chanyeol kembali menahan gerak tubuh Putri.
481Please respect copyright.PENANAglW3nuu5M6
"Siapa kau?" Tanya lelaki itu lagi dan kini putri menyentak tangan Chanyeol agar terlepas dari tangannya.
481Please respect copyright.PENANA4ayFDRYzoN
"Bukan urusanmu, aku tak bisa berkenalan dengan orang asing." Jawab Putri singkat dan melangkah cepat untuk kembali masuk ke dalam rumahnya lagi. Meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri termenung di sana dengan luka yang mulai sembuh dan pikiran yang kalut.
481Please respect copyright.PENANAL2qXQhqjhr
"Siapa kau? Bagaimana bisa kau melakukan hal semacam ini padaku?" Batin Chanyeol bergejolak dan angin malam kali bertiup, hingga sosok Chanyeol kembali menghilang di telan malam.
481Please respect copyright.PENANAAqm1ACWxyD
-----------------------------🍁------------------------
481Please respect copyright.PENANAQTecEHmBW2
Ggrrkkk
481Please respect copyright.PENANABeFlk7RizG
Brukk!!
481Please respect copyright.PENANAG0QWdxcmaI
Nafas Putri tersengal, jantungnya berdegup kencang dan bahkan dia sendiri bisa mendengarnya dalam kesunyian malam.
481Please respect copyright.PENANAdpEmnqSeeV
"Aiishh!! Harusnya aku tak keluar rumah tadi. Kalau dia sudah tahu ada gadis buta yang tinggal sendirian disini lalu datang kembali dengan niat jahatnya. Apa yang harus aku lakukan??!! Ya Tuhan, Putri kau selalu ceroboh! Bodoh!" Gerutu Putri pada dirinya sendiri. Moodnya hancur seketika dan pikirannya sudah menjalar kemana-mana.
481Please respect copyright.PENANAhHQOgG95ml
Tapi ada sesuatu yang aneh yang Putri rasakan tadi saat dia berdekatan dengan sosok lelaki asing itu.
481Please respect copyright.PENANAvFLTWKnoNG
Ada rasa nyaman dan aman yang dia rasakan dan... Ketenangan...
481Please respect copyright.PENANATvUtpVmATx
Sebuah rasa tenang yang tak pernah Putri rasakan sampai saat ini baru saja gadis itu rasakan malam itu.
481Please respect copyright.PENANAX9ZR9HaWIS
"Siapa kamu... Bagaimana bisa kamu ada di tempat ini?" Gumam Putri lirih.
481Please respect copyright.PENANALuFVGNkfzd
Gadis itu larut dalam pikirannya sendiri hingga akhirnya dia terlelap malam itu. Meninggalkan pikiran negatifnya tentang Chanyeol dan siapapun itu yang dia temui malam ini.
481Please respect copyright.PENANAJqqowR2xxt
-------------------------🍁-------------------------
481Please respect copyright.PENANAtnGdpLA1JL
"Hyung!!" Jongin berteriak dan segera berlari ke arah Chanyeol yang bajunya sudah penuh dengan lumuran darah dengan aroma yang masih menyengat.
481Please respect copyright.PENANARH6hEoQhcM
"Hun!! Sehun! Cepat turun!!" Teriak Jongin lagi begitu tubuh Chanyeol jatuh ke dalam dekapannya.
481Please respect copyright.PENANABwgRRJFopD
Drap drap drap
481Please respect copyright.PENANA6AR0Llkr05
Sehun yang turun sambil berlari kecil kini ikut terkejut melihat kondisi kakak sulungnya itu.
481Please respect copyright.PENANAria6N43yuT
Tapi yang membuat Jongin maupun Sehun bingung adalah, tak ada luka terbuka sedikitpun di tubuh Chanyeol meskipun bekas darah yang mengering dan ada yang masih basah juga menempel di baju juga celana kakak sulungnya itu.
481Please respect copyright.PENANA24VjXf9ttm
"Ayo bawa Hyung ke kamar, kau telepon ibu dan ayah. Cepat!" Perintah Jongin yang langsung di patuhi oleh Sehun.
481Please respect copyright.PENANAqYJancZU7s
"Kejamnya takdir dan permainan Tuhan sedang dimulai sekarang. Ketika Tuhan memberikan kehendaknya... Kita hanya mampu menjalani dengan sepenuh hati tanpa mampu menolak apapun."
481Please respect copyright.PENANAlISq14oAHi
"Penyembuhku disini, kau harus berada di dekatku dan tetap aman disisiku. Penyembuhku..."
481Please respect copyright.PENANA5FlEmSBe2l
--------------------------🍁--------------------------
481Please respect copyright.PENANA7DzIA9rRet
SATU CHAPTER SELESAI!
481Please respect copyright.PENANA2bm8S2xAXv
SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMENTAR YANG BAIK. KARENA VOTE DAN KOMENTAR KALIAN ADALAH PENYEMANGAT KU UNTUK MELANJUTKAN MENULIS.
481Please respect copyright.PENANAd3UBPqevdb
MAKASIH.
481Please respect copyright.PENANApWYz4b30uj
WITH LOVE,
AUTHOR
481Please respect copyright.PENANALiKCsZgxKe
ns 172.70.178.93da2